-->
U2FsdGVkX1/jDh9euO/3zAMMQOTJyRgBcE/eQdanT5RUTmXkx8OTOIx4cYMei6B8Yj1D8kcoFuG3vMBW4GQmrA==


“Laki-laki ganteng dan kalimat gombal memang merupakan paduan yang cocok untuk membuat jantungmu berdebar kencang, bukan?” (Hal. 13)

Penulis: Dirsta Alifia
Editor: Pradita Seti Rahayu
Penerbit: Elex Media Komputindo
Cetakan: Pertama, 2016
Jumlah hal.:  249 halaman
ISBN: 978-602-02-9546-6

Sejauh apa pun aku menghindar, ternyata, langkah-langkahku selalu terarah padamu.
Saras Widjaya, seorang perempuan yang harga dirinya lebih tinggi dari langit ketujuh menepis segala rindu yang ia punya pada sang mantan kekasih.
Gilang Ranggala, yang pandai menerbangkan pesawat dan juga harapan Saras, tak pernah tidak menyesali perbuatannya satu tahun lalu. Emosi yang begitu meledak, juga kata-kata yang tak seharusnya ada, membuat hubungan yang sudah mereka bangun tiga tahun runtuh begitu saja.
Namun, sekuat apa pun Saras menyangkal, ia tetap tak bisa menghindari bayang-bayang Gilang. Sedalam apa pun Gilang menyesal, ia sudah kehabisan cara meyakinkan Saras.
Dalam diam, mereka berharap.
Semoga kisah ini dapat ditulis ulang dengan akhir yang paling baik untuk mereka berdua.

***

“Kadang, banyak orang yang berpikir bahwa mereka adalah pusat kehidupan bagi orang-orang yang ada di sekelilingnya. Padahal belum tentu orang-orang peduli sama mereka.” (Hal. 7)

Novel ini berkisah tentang Saras dan Gilang, yang pernah memiliki masa lalu bersama. Mereka pernah menjalin kasih selama 3 tahun. Berbagi banyak hal, termasuk impian untuk menjalani masa depan bersama. Sayangnya hubungan itu harus berakhir dalam satu malam.

Gilang yang kemudian menyadari bahwa ia tidak bisa melupakan Saras. Mencoba untuk memperjuangkan kembali Saras. Berusaha mendapatkan kembali kesempatan itu. Saat mereka kembali bertemu di London, Gilang merasa itu menjadi kesempatan yang dia miliki untuk mengubah kenangan yang mereka miliki setahun sebelumnya. Setahun lalu, hubungan Gilang dan Saras berakhir di London. Maka ia berharap London pula yang akan membawa kembali Saras padanya.

Bisakah Gilang meraih kembali Saras? Mengobati luka yang sudah ia torehkan di hati Saras?

***

“.... Senyum kamu selalu bikin aku ingat, di mana pun aku berada, aku selalu punya tempat untuk istirahat. Tempat untuk kembali pulang.” (Hal. 60)
Baca selengkapnya »

Safe Link Converter